L-Triptofan(CAS#73-22-3)
Simbol Bahaya | Xi – Mengiritasi |
Kode Risiko | R33 – Bahaya efek kumulatif R40 – Bukti terbatas mengenai efek karsinogenik R62 – Kemungkinan risiko gangguan kesuburan R41 – Risiko kerusakan serius pada mata R37/38 – Mengiritasi sistem pernafasan dan kulit. R36/37/38 – Mengiritasi mata, sistem pernafasan dan kulit. R22 – Berbahaya jika tertelan |
Deskripsi Keamanan | S24/25 – Hindari kontak dengan kulit dan mata. S36/37/39 – Kenakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata/wajah yang sesuai. S36 – Kenakan pakaian pelindung yang sesuai. S26 – Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan medis. |
WGK Jerman | 2 |
RTEC | YN6130000 |
KODE F MEREK FLUKA | 8 |
TSCA | Ya |
Kode HS | 29339990 |
Toksisitas | LD508mmol/kg (tikus, injeksi intraperitoneal). Aman bila digunakan dalam makanan (FDA, §172.320, 2000). |
Perkenalan
L-Triptofan adalah asam amino kiral dengan cincin indol dan gugus amino dalam strukturnya. Biasanya berupa bubuk kristal putih atau kekuningan yang sedikit larut dalam air dan meningkatkan kelarutan dalam kondisi asam. L-triptofan merupakan salah satu asam amino esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia, merupakan komponen protein, dan juga merupakan bahan baku yang sangat diperlukan dalam sintesis dan metabolisme protein.
Ada dua cara utama untuk menyiapkan L-triptofan. Salah satunya diekstrak dari sumber alami, seperti tulang hewan, produk susu, dan bibit tanaman. Yang lainnya disintesis dengan metode sintesis biokimia, menggunakan mikroorganisme atau teknologi rekayasa genetika untuk sintesis.
L-triptofan umumnya aman, namun asupan berlebihan mungkin menimbulkan beberapa efek samping. Asupan berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, mual, muntah, dan reaksi pencernaan lainnya. Untuk pasien tertentu, seperti pasien dengan penyakit triptofan herediter yang langka, konsumsi L-triptofan dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius.