Etil etil karbinol(CAS#4187-86-4)
Simbol Bahaya | T – Beracun |
Kode Risiko | R10 – Mudah terbakar R23/24/25 – Beracun jika terhirup, jika kena kulit, dan jika tertelan. |
Deskripsi Keamanan | S16 – Jauhkan dari sumber api. S36/37/39 – Kenakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata/wajah yang sesuai. S45 – Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak enak badan, segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan label jika memungkinkan.) |
ID PBB | PBB 1986 3/PG 3 |
WGK Jerman | 3 |
RTEC | SC4758500 |
Kode HS | 29052900 |
Kelas Bahaya | 3 |
Grup Pengepakan | AKU AKU AKU |
Perkenalan
Etil etil karbinol(Etil etil karbinol) adalah senyawa organik dengan rumus kimia C6H10O. Itu diperoleh dengan menambahkan gugus hidroksil (gugus OH) ke pentin. Sifat fisiknya adalah sebagai berikut:
Etil etil karbinol adalah cairan tidak berwarna dengan bau menyengat. Ini larut dalam air dan banyak pelarut organik seperti alkohol, eter dan ester. Massa jenisnya lebih rendah, lebih ringan dari air, dan titik didihnya lebih tinggi.
Etil etil karbinol memiliki kegunaan tertentu dalam sintesis organik. Ini dapat digunakan sebagai bahan awal dan perantara dalam sintesis organik, dan sering digunakan dalam pembuatan senyawa yang mengandung karbonil. Ia dapat berpartisipasi dalam esterifikasi alkid, penambahan olefin, reaksi karbonilasi hidrokarbon jenuh. Selain itu, 1-pentyn-3-ol juga dapat digunakan dalam sintesis pewarna dan obat-obatan.
Cara pembuatan Etil etil karbinol dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, pentina dan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dalam etanol menghasilkan garam natrium 1-pentin-3-ol; kemudian, garam natrium 1-pentin-3-ol diubah menjadi garam etil etil karbinol melalui reaksi pengasaman.
Saat menggunakan dan menangani Ethyl ethynyl carbinol, Anda perlu memperhatikan informasi keselamatan berikut: Bahan ini menyebabkan iritasi dan dapat menyebabkan iritasi dan cedera pada kulit dan mata, jadi Anda harus mengenakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti sarung tangan dan kacamata. Selain itu, mudah terbakar dan harus dihindari dari kontak dengan api terbuka atau sumber bersuhu tinggi, dan disimpan dengan benar. Penanganan atau penyimpanan lebih lanjut yang terkait dengan senyawa tersebut harus dilakukan sesuai dengan prosedur pengoperasian yang aman.