halaman_banner

produk

BOC-L-Fenilglisin(CAS# 2900-27-8)

Sifat Kimia:

Rumus Molekuler C13H17NO4
Massa Molar 251.28
Kepadatan 1,182±0,06 g/cm3 (Diprediksi)
Titik lebur 88-91°C
Titik Boling 407,2±38,0 °C (Diprediksi)
Rotasi Spesifik (α) 142 ° (C=1, EtOH)
Titik nyala 200,1°C
Kelarutan Air Tidak larut dalam air
Tekanan Uap 2,32E-07mmHg pada 25°C
Penampilan Kristal putih
Warna Putih hingga Hampir putih
BRN 3592362
pKa 3,51±0,10(Diprediksi)
Kondisi Penyimpanan Disegel dalam keadaan kering, 2-8°C
Indeks Bias 142 ° (C=1, EtOH)
MDL MFCD00065588

Detil Produk

Label Produk

Deskripsi Keamanan S22 – Jangan menghirup debu.
S24/25 – Hindari kontak dengan kulit dan mata.
WGK Jerman 3
Kode HS 2924 29 70

 

Perkenalan

N-Boc-L-Phenylglycine merupakan senyawa organik yang terbentuk dari pembentukan ikatan kimia antara gugus amino (NH2) glisin dan gugus karboksil (COOH) asam benzoat. Strukturnya mengandung gugus pelindung (gugus Boc), yaitu gugus tert-butoksikarbonil, yang digunakan untuk melindungi reaktivitas gugus amino.

 

N-Boc-L-fenilglisin memiliki sifat sebagai berikut:

- Penampilan: Padatan kristal putih

- Kelarutan: Larut dalam beberapa pelarut organik, seperti dimetilformamida (DMF), diklorometana, dll

 

N-Boc-L-fenilglisin umumnya digunakan dalam reaksi multi-langkah dalam sintesis organik, terutama untuk sintesis senyawa peptida. Gugus pelindung Dewan Komisaris dapat dideproteksi oleh kondisi asam, sehingga gugus amino dapat menjadi reaktif dan kemudian melakukan reaksi selanjutnya. N-Boc-L-fenilglisin juga dapat digunakan sebagai turunan untuk pembangunan pusat kiral dalam sintesis peptida.

 

Pembuatan N-Boc-L-fenilglisin terutama dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Glisin diesterifikasi dengan asam benzoat untuk mendapatkan ester asam benzoat-glisinat.

Menggunakan reaksi litium borotrimetil eter (LiTMP), ester asam benzoat-glisinat diprotonasi dan direaksikan dengan Boc-Cl (tert-butoksikarbonil klorida) untuk memperoleh N-Boc-L-fenilglisin.

 

- N-Boc-L-phenylglycine dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan dan harus dihindari selama penggunaan.

- Alat pelindung diri seperti sarung tangan laboratorium, kacamata pengaman, dll. harus dipakai selama pengoperasian.

- Ini harus dilakukan di lingkungan laboratorium yang berventilasi baik.

- Hindari kontak dengan oksidan dan asam kuat saat menyimpan.

- Jika tertelan atau terhirup, segera dapatkan bantuan medis, bawa wadah berisi senyawa, dan berikan informasi keselamatan yang diperlukan kepada dokter.


  • Sebelumnya:
  • Berikutnya:

  • Tulis pesan Anda di sini dan kirimkan kepada kami