4-Metil-2-nitrofenol(CAS#119-33-5)
Simbol Bahaya | Xi – Mengiritasi |
Kode Risiko | R36/37/38 – Mengiritasi mata, sistem pernafasan dan kulit. |
Deskripsi Keamanan | S45 – Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak enak badan, segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan label jika memungkinkan.) |
ID PBB | PBB 2446 |
Perkenalan
4-Metil-2-nitrofenol merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C7H7NO3. Berikut penjelasan sifat, kegunaan, penyiapan dan informasi keamanannya:
Alam:
4-metil -2-nitrofenol berbentuk kristal padat berwarna putih hingga kuning muda, memiliki bau menyengat yang khas pada suhu kamar. Ini hampir tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti etanol dan eter.
Menggunakan:
4-metil -2-nitrofenol banyak digunakan dalam sintesis organik. Karena mempunyai dua substituen aktif yaitu hidroksil dan nitro, maka dapat digunakan sebagai zat antibakteri, pengawet dan penstabil peroksida. Selain itu, juga digunakan dalam produksi pewarna, pigmen dan pewarna fluoresen.
Metode Persiapan:
4-metil -2-nitrofenol dapat disintesis melalui nitrasi toluena. Pertama, toluena dicampur dengan asam sulfat pekat dengan adanya asam nitrat dan direaksikan pada suhu yang sesuai selama jangka waktu tertentu untuk memperoleh produk, yang kemudian dilakukan tahap kristalisasi, filtrasi, dan pengeringan selanjutnya hingga akhirnya memperoleh 4- metil-2-nitrofenol.
Informasi Keselamatan:
4-Metil-2-nitrofenol merupakan senyawa beracun yang bersifat iritasi dan korosif. Paparannya dapat menyebabkan iritasi kulit, iritasi mata, dan iritasi saluran pernafasan. Oleh karena itu, saat menggunakan atau menanganinya, sebaiknya kenakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan alat pelindung pernafasan untuk menghindari kontak langsung dan terhirup. Selain itu, ini merupakan senyawa yang mudah terbakar dan harus dijauhkan dari api dan sumber panas. Selama penyimpanan dan transportasi, kehati-hatian harus diberikan untuk menghindari pencampuran dengan oksidan dan bahan mudah terbakar. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, praktik keselamatan yang relevan harus diikuti untuk memastikan penggunaan dan pembuangan senyawa tersebut dengan benar.