3-Fluorobenzonitril(CAS# 403-54-3)
Kode Risiko | R22 – Berbahaya jika tertelan R37/38 – Mengiritasi sistem pernafasan dan kulit. R41 – Risiko kerusakan serius pada mata R36/37/38 – Mengiritasi mata, sistem pernafasan dan kulit. R20/21/22 – Berbahaya jika terhirup, jika kena kulit, dan jika tertelan. |
Deskripsi Keamanan | S26 – Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan medis. S39 – Memakai pelindung mata/wajah. S36/37/39 – Kenakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata/wajah yang sesuai. S36 – Kenakan pakaian pelindung yang sesuai. |
ID PBB | PBB 3276 6.1/PG 3 |
WGK Jerman | 3 |
TSCA | T |
Kode HS | 29269090 |
Catatan Bahaya | Beracun |
Kelas Bahaya | 6.1 |
Grup Pengepakan | AKU AKU AKU |
Perkenalan
M-fluorobenzonitrile, juga dikenal sebagai 2-fluorobenzonitrile, adalah senyawa organik. Berikut ini pengenalan sifat, kegunaan, metode pembuatan dan informasi keselamatan m-fluorobenzonitril:
Kualitas:
- Penampilan: M-fluorobenzonitrile adalah cairan tidak berwarna atau padatan kristal.
- Kelarutan: Larut dalam banyak pelarut organik seperti etanol, kloroform, dll.
- Toksisitas: M-fluorobenzonitrile memiliki toksisitas tertentu terhadap tubuh manusia dan harus ditangani serta digunakan dengan hati-hati.
Menggunakan:
- Zat antara: M-fluorobenzonitril adalah zat antara penting dalam sintesis organik dan dapat digunakan untuk mensintesis senyawa organik lainnya.
- Pestisida: Dapat juga digunakan sebagai bahan baku pestisida.
Metode:
M-fluorobenzonitril dapat dibuat melalui reaksi fluoroklorobenzena dan natrium sianida dalam kondisi basa.
Informasi Keselamatan:
- Iritasi kulit dan mata: M-fluorobenzonitrile dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, dan kontak dengan kulit dan mata harus dihindari saat menggunakannya.
- Risiko terhirup: Menghirup uap m-fluorobenzonitril dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, jadi pastikan uap tersebut digunakan di area yang berventilasi baik.
- Penyimpanan dan penanganan: M-fluorobenzonitrile harus disimpan dalam wadah kedap udara, jauh dari api dan suhu tinggi, serta hindari kontak dengan oksidan dan asam. Peralatan pelindung diri seperti kacamata, sarung tangan, dll. harus dipakai selama penanganan.