1-Dodekanol(CAS#112-53-8)
Kode Risiko | R38 – Mengiritasi kulit R50 – Sangat Beracun bagi organisme perairan R50/53 – Sangat beracun bagi organisme perairan, dapat menyebabkan efek buruk jangka panjang pada lingkungan perairan. R36/38 – Mengiritasi mata dan kulit. R36/37/38 – Mengiritasi mata, sistem pernafasan dan kulit. |
Deskripsi Keamanan | S61 – Hindari pelepasan ke lingkungan. Lihat petunjuk khusus/lembar data keselamatan. S37/39 – Kenakan sarung tangan dan pelindung mata/wajah yang sesuai S29 – Jangan membuang ke saluran pembuangan. S26 – Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan medis. S60 – Bahan ini dan wadahnya harus dibuang sebagai limbah berbahaya. S36 – Kenakan pakaian pelindung yang sesuai. |
ID PBB | PBB 3077 9/PG 3 |
WGK Jerman | 1 |
RTEC | JR5775000 |
TSCA | Ya |
Kode HS | 29051700 |
Kelas Bahaya | 9 |
Grup Pengepakan | AKU AKU AKU |
Toksisitas | LD50 secara oral pada Kelinci: > 5000 mg/kg |
Perkenalan
Dodecyl alkohol, juga dikenal sebagai dodecyl alkohol atau dococosanol, adalah senyawa organik. Bentuknya padat, tidak berwarna dan tidak berbau dengan wangi yang khas.
Dodesil alkohol memiliki sifat sebagai berikut:
2. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter dan alkohol.
3. Memiliki stabilitas yang baik dan volatilitas yang rendah.
4. Memiliki sifat pelumas yang baik dan dapat digunakan sebagai pelumas.
Kegunaan utama dodesil alkohol adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pelumas digunakan untuk pelumasan peralatan dan mesin industri.
2. Sebagai bahan baku surfaktan dapat digunakan untuk pembuatan deterjen dan deterjen.
3. Sebagai pelarut dan pengencer bahan pewarna dan tinta.
4. Digunakan sebagai bahan baku perasa sintetis, sering digunakan dalam pembuatan parfum dan wewangian.
Metode pembuatan dodesil alkohol dapat disintesis dengan metode berikut:
1. Hidroreduksi stearat yang dikatalisis oleh kalium hidroksida.
2. Melalui reaksi hidrogenasi dodesen.
1. Meskipun dodesil alkohol merupakan senyawa yang relatif aman, namun tetap perlu disimpan dalam keadaan tertutup rapat dan menghindari kontak dengan oksigen untuk mencegah oksidasi.
2. Hindari reaksi keras dengan oksidan dan asam kuat.